Ad Code

Responsive Advertisement

Sejarah Ilmu Kesehatan Masyarakat

Hidup Sehat Masyarakat
Gambar Foto : Freepik.com

Buku Ilmu Kesehatan Masyarakat - Cerita tentang Kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh mitologi Yunani yaitu Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita Mitos Yunani tersebut Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa yang telah ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia telah dapat mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dengan baik surgical procedure).

Hegeia, adalah seorang asisten Asclepius yang pada akhirnya menjadi istrinya. Higiea aktif dalam kegiatan upaya-upaya untuk pencegahan penyakit atau preventif dengan memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan bersih seperti mengajarkan sanitasi makanan, higiene personal, mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, dan cukup istirahat. Apabila ada orang yang jatuh sakit, Higiea melakukan upaya-upaya secara alamiah seperti memperkuat imunitas tubuh dengan makanan daripada melakukan kuratif atau pengobatan.

Baca Juga:

Pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat Menurut Para Ahli

Cerita mitos Yunani Asclepius dan Higiea tersebut melahirkan dua aliran ilmu kesehatan yang berbeda yaitu ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan masyarakat dua aliran atau pendekatan tersebut memiliki perbedaan dalam menangani masalah-masalah kesehatan. Pertama aliran kuratif dari  kelompok Aclepius dan aliran preventiv dari golongan Higela, dua lairan tersebut saling berbeda dalam  pengaplikasiannya pada kehidupan masyarakat.

Aliran kuratif bersifat rektif yang sasarannya per-individu, pelaksanaanya jarak jauh dan kontak langsung dengan sasaran cukup sekali,kelompok ini pada umumnya terdiri dari  dokter, dokter gig, psikiater, dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan baik fisik, psikis, mental maupun  sosial.

Sedangkan aliran preventif lebih bersifat proaktif atau kemitraan yang sasarannya masyarakat luas, Para petugas kesehatan masyarakat lulusan sekolah atau institusi masyarakat bebagai jenjang masuk dalam kelompok ini.seorang asistenya yang juga istrinya juga telah melakukan upaya kesehatan.

Dari kedua tokoh itulah akhirnya muncul dan berkembang 2 ilmu kesehatan yang berbeda, meskipun saling melengkapi . Dari tokoh Asclepius berkembang ilmu kedokteran (pengobatan dan pemulihan atau  kuratif dan rehabilitatif) . Dari tokoh Hegiea berkembang ilmu kesehatan masyarakat (pencegahan dan peningkatan atau preventif dan promotif ).

Perkembangan Kesehatan Masyarakat

A. Periode  Sebelum  Ilmu Pengetahuan  (Pre Scientific Period)

Periode ini juga dikenalk dengan periode Zaman Romawi dan Yunani serta Zaman pertengahan, Pada periode ini masyarakat belum terlalu memahami arti pentingnya kesehatan dalam kehidupannya sehari-hari, ini ditandai dengan adanya peraturan tertulis yang mengatur pembuangan limbah kotoran yang tujuan awalnya tidak untuk kesehatan tetapi karena limbah menimbulkan bau tidak sedap. Namun lama-lama mereka makin menyadari pentingnya kesehatan masyarakat setelah timbulnya berbagai macam penyakit menular menyerang sebagian penduduk dan menjadi epidemi bahkan telah menjadi endemi. Contohnya kolera namun upaya pemecahan masalah secara menyeluruh belum dilakukan.

Periode kesehatan masyarakat sebelum ilmu pegetahuan dimulai dari sejarah kebudayaan peradaban masyarakat kuno yang berpusat di Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma (The Pre-Cristion Period). Pada saat itu pemerintah kota telah melakukan upaya-upaya pemberantasan penyakit. Sebagai bukti ditemukan dokumen-dokumen tentang peraturan-peraturan tertulis yang mengatur tentang pembuangan air limbah (drainase), pengaturan air minum, pembuangan sampah, dsb. (Hanlon, 1964). Dari hasil penemuan arkeologi pada saat itu telah dibangun WC Umum (Public Latrine) dan sumber air minum sendiri namun untuk alasan ’estetika’, bukan untuk alasan kesehatan. Pada kerajaan Romawi Kuno, peraturan-peraturan yang dibuat bedasarakan alasan kesehatan. Dalam hal itu pegawai-pegawai kerajaan ditugaskan untuk melakukan supervisi ke lapangan ke tempat-tempat air minum (Public Bar), warung makan, tempat-tempat prostitusi, dsb. (Notoadmodjo, 2005).

Beberpa catatan sejarah yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat pada periode ini adalah ;

  1. Zaman Romawi dan Yunani kuno (BC) ; diketemukan dokomen tertulis yang mengindikasikan:
  2. Adanya upaya penanggulangan penyakit.
  3. Adanya peraturan tertulis tentang pemukiman, pembuangan air limbah dan sistem drainase, air minum, pembuangan tinja, dsb, walaupun bukan kerena alasan kesehatan, melainkan untuk estetika.
  4. Adanya keharusan dari pemerintah kerajaan untuk peninjauanan warung-warung minuman (public bar), rumah makan, dsb.

Tahun 1340 terjadi wabah pes paling dahyat di Cina, India dan Mesir. Tercatat 13.000.000 orang meninggal karena wabah pes, dan 60.000.000 orang meninggal untuk seluruh dunia. Sehingga masa itu disebut “the black death”. Sementara itu wabah kolera, typhus dan disentri masih berlangsung sampai abad ke 18.  Upaya upaya penaggulangan penyakit menular secara menyeluruh dan sistematis hampir dikatakan belum ada.

B. Periode Ilmu Pengetahuan (Abad 18-19 dan Abad ke 20)

Periode ini masalah penyakit merupakan masalah yang komplek, sehingga jika pada periode sebelum ilmu pengetahuan belum ditemukan pemecahan masalah, pada periode ini mulai ditemukann penyebab-penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah, ini dibuktikan Lous Pasteur menemukan vaksin pencegah cacar. Josep Lister menemukan asam karbol untuk sterilisasi ruang operasi dan William Marton menemukan ether sebagai anestesi pada waktu operasi. Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah pun mulai digalakkan. Ini dibukatikan dengan telah dikembangkannya pendidikan tenaga kesehatan profesional oleh seorang pedagang wiski dari baltimor Amerika dengan berdirinya universitas serta pemerintah Amerika membentuk departemen kesehatan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk, juga perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan.

Baca Juga:

Ruang Lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat

Abad bangkitnya ilmu pengetahuan dimulai pada akhir abad ke 18 dan awal abad ke 19, termasuk ilmu kesehatan (kedokteran dan kesehatan masyarakat). Apabila sebelumnya masalah kesehatan, utamanya penyakit hanya dilihat sebagi fenomena biologis, kemudian bergeser kefenomena sosial yang kompleks. Apabila sebelumnya pendekatan terhadap masalah kesehatan hanya dari satu segi (sektor) saja, kemudian bergeser kependekatan yang multisektoral.

Ditemukannya vaksin pencegah cacar oleh Louis Pasteur,  asam karbol (asam karbol ) untuk sterilisasi ruang operasi oleh Joseph Lister, dan eter sebagai anestesi oleh Wiliam Marton. Tahun 1832 terjadi epidemi kolera di Inggris, terutama didaerah perkotaan. Kemudian Edwin Chardwich seorang ilmuwan sosial melakukan penyelidikan. Hasil penyelidikannya menyimpulkan bahwa penyebab  wabah kolera ini adalah karena sanitasi lingungan penduduk kota yang sangat buruk, pekerja perkotaan yang upahnya sangat rendah, gizi masyarakat rendah.

Hasil penyelidikan Chardwich ini dianalisis dan disajikan dengan baik dan sahih. Berdasarkan laporan Charwich ini akhirnya Parlemen Inggris mengeluarkan UU yang mengatur tentang sanitasi lingkungan, sanitasi tempat kerja (pabrik), sanitasi tempat umum, dsb.

Tahun 1848, Jons Simon diangkat sebagai menteri untuk menangani kesehatan penduduk (masyrakat). Pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20, di Inggris dan negara-negara Eropa lainnya,dan Amerika mulai dibuka pendidikan bagi tenaga-tenaga kesehatan untuk kesehatan masyarakat (publik).

Pada tahun 1894 John Hopkins seorang pedagang wiski mempelopori mendirikan Universitas, yang didalamnya terdapat program studi kedokteran dan  “public health”. Pada tahun 1855 pemerintah Amerika membentuk Kementerian Kesehatan yang pertama kali, yang didalamnya terdapat bagian yang menangani kesehatan masyarakat (publik). Tahun 1872 dibentuk asosiasi dari para akademisi dan praktisi Kesehatan Masyarakat, yang disebut “American Public Health Association”.

C. Periode Abad Kedua Puluh

Saat dimulainya abad ke-20, angka harapan hidup masih kurang dari 50 tahun. Penyebab utama kematian adalah penyakit menular-influenza, pneumonia, tuberculosis, dan infeksi saluran  pencernaan. Penyakit menular yang lain, misalnya, demam tifoid, malaria, dan difteri  juga banyak menelan korban.  Masalah kesehatan yang juga terjadi. Jutaan anak mengalami kondisi yang ditandai dengan  diare takmenular atau kelainan bentuk tulang. Walau gejala pellagra dan rakitis sudah dikenal  dan dijelaskan, penyebab penyakit itu masih menjadi misteri yang belum dipecahkan sampai pergantian abad. Penemuan bahwa kondisi itu disebabkan oleh defesiensi vitamin berjalan  lambat karena sebagian ilmuwan mencari penyebab bakterialnya.  Defisiensi vitamin dan salah satu kondisi pemicunya, kesehatan gigi yang buruk, merupakan hal yang sangat umum dijumpa di daerah kumuh kota-kota Amerika dan Eropa. Tidak  tersedianya layanan prenatal dan pascanatal yang memadai menyebabkan tingginya angka  kematian yang berkaitan dengan kehamilan dan kelahiran.

Deklarasi Alma Ata atau dikenal dengan periode kesehatan masyarakat  Abad 20di mulai pada tanggal 6-12 September 1978 di Alma Ata (dulu USSR) diadakan konferensi “joint” konferensi antara WHO dan UNICEF yang dihadiri oleh 140 negara. Konferensi itu mengahasilkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam deklarasi Alma Ata tentang “Primary Health Care” dalam pencapaian “Health for all by the year 2000.” Semua negara, termasuk Indonesia menyepakati dalam rangka mencapai kesehatan untuk semua (kesuma tahun 2000) harus melaksanakan pelayanan kesehatan pimer (primary helth care). Primary Health Care (Tonggak Sejarah Kesmas Abad 20), elemen: Pemeliharaan kesehatan,  Pencegahan penyakit, Diagnosis dan pengobatan,  Rehabilitasi (pemulihan), Pelayanan tindak lanjut, Pemberian sertifikasi.

Penulis: Dr. Irwan S.KM, M.Kes

Post a Comment

0 Comments

Close Menu