Ad Code

Responsive Advertisement

Taksonomi dan Asal Usul Tanaman Jewawut

Tanaman Jewawut
Gambar Foto Pixabay.com

Buku Teknologi Budidaya Tanaman Jewawut - Jewawut merupakan tanaman yang pada awalnya di domestikasi dari Benua Afrika dan Asia. Jewawut jenis Pearl millet berasal dari wilayah tropis Afrika Barat dan jari millet berasal dari wilayah Uganda atau daerah sekitarnya. Penyebaran tanaman jewawut dimulai dari dataran tinggi Afrika, dibawa ke India sekitar 3.000 tahun yang lalu dan selanjutnya menyebar ke Benua Eropa. Dari Eropa, tanaman jewawut selanjutnya menyebar ke Benua Asia. Sejak saat distribusinya tanaman jewawut ini  telah menjadi bagian dari sistem pangan yang cukup penting dan diperhitungkan dalam perdagangan. Akar sejarah tertua dari tanaman jewawut dapat ditemukan di Cina, di mana tanaman ini dianggap sebagai tanaman suci. Salah satu tulisan paling awal yang tercatat berasal dari 2800 SM memberikan informasi tentang penyimpanan tanaman ini secara khusus (NABARD, 2002).

Pada awal zaman prasejarah, orang dari India Utara juga telah melakukan budidaya tanaman jewawut. Distribusi jewawut saat itu terus berkembang sampai daerah timur tengah dan Afrika Utara di mana tanaman ini menjadi bahan makanan pokok dan lebih lanjut menjadi makanan khas diet untuk daerah Sumeria sekitar 2500 SM. Selain itu distribusi Jewawut juga meningkat melalui perdagangan antara Eritrea dan Somalia sekitar tahun 3000 SM.  Orang Mesir juga awalnya belajar dari orang Afrika lainnya tentang teknologi pengolahan jewawut, karena tanaman ini mampu tumbuh dan berkembang dengan baik di lahan yang sangat kering, di mana gandum dan barley tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik (NABARD, 2002). Jewawut dikenal sebagai tanaman pangan tertua yang dikenal manusia dan mungkin sereal gandum pertama yang digunakan untuk keperluan rumah tangga. Jewawut juga dikenal sebagai tanaman musim pendek karena tanaman ini hanya membutuhkan waktu yang cukup singkat yaitu 65 hari sejak tanam sampai dengan panen (Kajuna, 2001).

Jewawut mempunyai biji dengan berbagai ukuran serta warna diantaranya merah kecoklatan, coklat, kuning muda atau krem, putih dan juga warna hitam. Jewawut mempunyai sistem akar khas Graminae. Biji menghasilkan satu akar seminal atau radikula yang berkembang menjadi akar primer. Akar sekunder atau akar buku muncul pada buku pertama ketika tanaman jewawut telah menghasilkan dua atau tiga helai daun. Akar-akar buku menebal dan dianggap menyediakan sebagian besar saluran untuk pengambilan air, ion, dan sebagai pendukung pertumbuhan tanaman (NABARD, 2002).

Baca Juga:

Tanaman jewawut ini memiliki batang yang lurus dan berbuku-buku dan yang ditutupi oleh kumpulan selundang daun yang tersusun saling bertaut satu sama lain. Tanaman ini memiliki panjang berkisar berkisar antara 50-75 cm. Daun tanaman ini berbentuk pita yang langsing dan memanjang dengan ujung yang meruncing serta permukaan yang memiliki tekstur yang kasar. Pada tanaman muda, daun berwarna hijau muda dan berangsur-angsur menjadi kuning saat menjelang panen. Bunga dari tanaman ini merupakan jenis bunga majemuk yang tersusun rapi dalam malai. Setiap tanaman dapat memunculkan 3-4 malai. Setiap malai terdiri atas ratusan bunga kecil. Bunga tersebut dpat melakukan penyerbukan sendiri maupun silang. Setelah terjadi penyerbukan, bunga akan segera berkembang menjadi biji (Kajuna, 2001)

Tanaman jewawut memiliki bentuk malai seperti bulir yang tersusun rapi, relatif rapat dan biji-bijinya yang masak bebas dari lemma dan palea. Jewawut merupakan tanaman yang termasuk tanaman hermaprodit dimana buliran berbentuk menjorong, bunga dari tanaman ini memiliki dua jenis bunga dimana bunga pada bagian bawah adalah steril sedangkan bunga bagian atas bersifat hermaprodit. Setiap malai pada tanaman ini berisi sekitar 400 biji.  Biji bulat telur lebar, melekat pada sekam kelopak dan sekam mahkota, berwarna kuning pucat hingga jingga, merah, coklat atau hitam. Biji jewawut masuk dalam jenis padi-padian kecil termasuk biji kariopsis yang memiliki ukuran yang sangat kecil sekitar 3 – 4 mm, yang biasanya memiliki warna krem, merah kecoklatan, kuning dan hitam. Biji jewawut terdiri dari perikarp dan embrio. Biji bulat telur, melekat pada sekam kelopak dan sekam mahkota (NABARD, 2002).

Penulis: Muhammad Azrai, Muhammad Aqil, Suarni, Roy Efendi, Bunyamin Z dan Rahmi Y. Arvan

Post a Comment

0 Comments

Close Menu