Ad Code

Responsive Advertisement

Jenis-Jenis Tanaman Jewawut

Foxtail millet (Balitsereal)

Buku Teknologi Budidaya Tanaman Jewawut - Ada bebrapa jenis tanaman jewawut diantaranya sebagai berikut :

Foxtail millet (Setaria italica (L.)

Foxtail millet merupakan tanaman jewawut yang tertua dibudidayakan. Tanaman jewawut ini membutuhkan cuaca hangat. Umumnya tumbuh di daerah semi-kering dengan kebutuhan air yang rendah akan tetapi tidak dapat tumbuh dengan baik pada daerah kering karena memiliki sistem perakaran yang dangkal (Koch, 2002).

Produksi tanaman ini sangatlah tinggi karena mampu tumbuh dengan baik di segala musim dengan kisaran 65-70 hari dibandingkan dengan gandung yang kisaran waktunya mencapai varietas 75-90 hari. Jenis jewawut ini bisa menjadi tanaman alternatif untuk ditanam diperalihan musim tanaman pangan yang lain dengan waktu yang cukup singkat.

Baca Juga:

Jenis jewawut ini merupakan jenis tanaman rumput tahunan, memiliki bentuk yang ramping, tegak, berbatang daun serta memiliki kisaran tinggi hingga 1 meter.  Biji tersusun mengikuti panjang dan bentuk malai yang berbentuk seperti ekor kucing. Tanaman ini memiliki biji yang berbentuk cembung kecil, dengan warna yang bervariasi tergantung dari varietasnya (Cash et.al 2002).

Kegunaan utama jawawut selain bahan pangan dibeberapa negara juga digunakan sebagai pakan ternak. Meskipun jerami yang berasal dari padi memiliki kualitas yang lebih baik tapi tidak jarang jerami dari tanaman jewawut ini disimpan di tempat penyimpanan pakan ternak dengan alasan bisa bertahan lama. Selain itu, jenis Jewawut ini juga digunakan sebagai tanaman biji-bijian untuk pakan burung. Beberapa penyakit yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman jawawut ini adalah jamur, bakteri hawar, dan bercak daun.

Pearl Millet (Pennisetum glaucum (L.)

Pearl millet umumnya digunakan sebagai tanaman padang rumput musim panas dan di beberapa daerah digunakan sebagai tanaman pangan. Jenis tanaman jewawut ini memiliki karakter batang yang kisaran tingginya sampai 1.5 m dan tegak, serta mrupakan jenis tanaman rumput tahunan. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada daerah tanah berpasir dan daerah yang memiliki curah hujan rendah. Tanaman ini memiliki batang yang bernas dan daun panjang dengan tepian bergerigi halus.

Tanaman jewawut ini memiliki anakan bebas dan menghasilkan perbungaan dengan malai yang padat dengan biji yang cukup kecil. Malai dengan biji yang telah matang berwarna kecoklatan dengan bulu halus di sekitarnya. Karena bentuknya seperti mutiara maka jewawut ini juga dinamakan jewawut Mutiara. Pada umumnya jenis jewawut ini menyerbuk secara silang. Beberapa varietas dan hibrida juga telah dikembangkan di beberapa daerah di Negara Eropa dan Asia. Penggunaan Jewawut mutiara biasanya digunakan sebagai jerami, rumput, tanaman biji untuk makanan burung dan juga sebagai bahan pangan. Jenis jewawut ini tahan terhadap beberapa jenis hama dan penyakit baik yang berasal dari kelompok jamur, bakteri ataupun serangga (Baker 1993).

Proso Millet (Panicum Miliaceum )

Proso millet merupakan jenis tanaman biji-bijian yang digunakan sebagai makanan manusia atau disesuaikan dengan daerah dimana tanaman ini dibudidayakan baik sebagai makanan ternak, makanan burung ataupun olahan makanan pokok. Tanaman ini termasuk tanaman pendek musiman yang membutuhkan waktu panen sekitar 60-75 hari dari pembibitan. Tanaman ini umumnya tumbuh pada cuaca semi kering untuk pertumbuhan tanaman yang lebih baik. Proso millet merupakan jenis tanaman yang  memiliki kebutuhan air terendah dari semua tanaman biji-bijian akan tetapi tidak dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang terlalu kering dikarenakan sistem perakarannya yang dangkal. Tanaman ini tidak tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki tanah berpasir kasar.

Morfologi malai dari proso millet adalah malai dengan system terbuka, berukuran besar dan kasar, serta memiliki batang yang agak keras seperti kayu.  Batang tanaman ini tegak dan ditutupi oleh daun dengan biji yang berambut dengan warna  yang  bervariasi mulai dari putih menjadi hitam, merah, cokelat, dan abu-abu. Kebanyakan biji berasal dari penyerbukan sendiri, akan tetapi ada juga beberapa yang melakukan penyerbukan silang. Varietas proso millet dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan bentuk malai yaitu :(1) Malai menyebar, (2) Malai satu sisi, dan (3) Malai kompak dan tegak.

Proso millet dapat ditanam bersamaan dengan tanaman lainnya seperti jagung dan jewawut jenis lain. Selain itu dapat pula ditanam saat peralihan musim tanam jenis tanaman pangan lainnya. Hal ini dikarenakan tanaman ini pada umumnya merupakan tanaman musim pendek dan tumbuh didaerah panas dengan air terbatas. Tanaman ini tergolong tanaman yang tahan terhadap serangan penyakit. Serangan dalam jumlah kecil adalah penyakit hawar daun (Baker 1993).

Japanese Millet (Echinochloa frumantacea)

Japanese Millet biasanya digunakan sebagai bahan baku pakan ternak. Tanaman ini menyerupai rumput lumbung (dianggap gulma di banyak tempat) dan diperkirakan berasal dari Jepang. Japanese Millet  biasanya tumbuh pada musim hujan dan digunakan sebagai pakan hijau bagi ternak. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki iklim dengan kondisi lembab atau sub-tropis. Kondisi lembab dengan ketersediaan air yang cukup akan menunjang pertumbuhan yang lebih  cepat dari semua jenis jewawut.  Dibawah kondisi yang menguntungkan tersebut tanaman ini mampu memproduksi biji-bijian yang cukup matang sekitar 45 hari setelah penyemaian (Anderson and Volesky. 2013).

Tanaman ini memiliki batang yang tegak dengan tinggi dapat mencapai 2 meter dengan system morfologi malai yang terdiri atas 5-15 cabang dengan warna malai yang kecoklatan sampai ungu. Jenis tanaman ini tumbuh dengan baik pada tanah dengan kandungan hara yang baik. Jenis jewawut ini cukup rentan oleh penyakit baik penyakit yang berasal dari jamur maupun penyakit yang berasal dari bakteri. Tanaman ini biasanya dianggap sebagai gulma pada tanaman padi serta tanaman pangan lainnya (Baker 1993).

Finger Millet (Eleusine coracana)

Finger millet umumnya ditanam sebagai tanaman pangan di daerah di mana padi ditanam. Berbeda dengan jenis jewawut lain yang  dapat  tumbuh dalam kondisi kering atau semi kering,  Finger millet dapat  tumbuh dengan sangat baik di iklim lembab di hampir semua jenis tanah. Tanaman ini akan memperlihatkan produksi yang sangat baik pada daerah dengan curah hujan sedang, dengan kondisi tanah yang tidak basah namun lembab (Anderson and Volesky. 2013).

Jenis Jewawut ini merupakan jenis tanaman rumput tahunan dengan kisaran panen 50-60 hari dari fase penyiangan.  Millet tahunan ini memiliki batang yang tinggi dan tegak dengan anakan yang bebas (Abate and Gomez, 1984). Penyakit yang biasa menyerang tanaman ini adalah penyakit yang disebabkan oleh Helminthosporium yang dapat menyebabkan bitnik pada daun,  selain itu tanaman ini juga rentan oleh beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur seperti hawar daun dan karat daun (Baker 1993) .

Taksonomi Jewawut

“Jewawut/Millet” bukanlah merupakan istilah botani untuk tanaman tertentu tetapi lebih bersifat istilah untuk memayungi berbagai macam jenis rerumputan berbiji kecil yang dikonsumsi oleh manusia. Di Amerika Serikat dan Eropa, proso millet (Panicum miliaceum) merupakan jenis jewawut yang paling banyak dikonsumsi.

Semua jenis jewawut/rerumputan berbiji kecil yang dikonsumsi manusia termasuk dalam ordo Poales, serta family Poaceae. Jewawut digolongkan dalam dua sub family yaitu Panicoideae atau Chloridoideae. Adapun golongan ras Eragrostideae (Chloridoideae subfamily) meliputi: 1. Eleusine coracana: contohnya adalah finger millet, dan 2. Eragrostis tef: kadangkala disebut Teff adalah tanaman jenis rerumputan yang bijinya digunakan sebagai sumber pangan dan pakan ternak. Teff merupakan makanan penting di Ethiopia dan Eritrea. 

Adapun golongan ras Paniceae (Panicoideae subfamily) meliputi: 1. Panicum miliaceum, yang termasuk dalam ras ini adalah proso millet, broom corn millet, hog millet, yellow hog, white millet, 2. Pennisetum glaucum, yang termasuk jenis ini adalah pearl millet, 3. Setaria italica, yang termasuk jenis ini adalah foxtail millet, 4. Terdapat juga  ras lain yaitu Andropogoneae  (Panicoideae subfamily) dan yang termasuk di dalam kategori ini adalah Coix: Job’s tears (Wikipedia, 2020).

Salah satu jenis jewawut yang paling banyak tumbuh di benua Asia termasuk Indonesia adalah jewawut ekor tupai atau foxtail millet. Jewawut ini merupakan jenis rumput tahunan yang umumnya digunakan untuk pangan. Di Indonesia, jenis jewawut ini banyak ditemukan di Pulau Buru Maluku, Provinsi Sulawesi Barat, Enrekang Sulawesi Selatan, NTB, NTT dan Sebagian Pulau Sumatera (Balitsereal, 2017). Jewawut ekor tupai termasuk dalam genus Setaria dengan nama spesies Setaria italica.

Hierarki taksonomi tanaman jewawut (jenis ekor tupai/foxtail millet) secara umum adalah sebagai berikut:

  • Kingdom : Plantae
  • Class : Monocotyledoneae
  • Ordo : Poales
  • Family : Poaceae
  • Sub family : Panicoideae
  • Genus : Setaria
  • Species : S. italica

Jewawut jenis mutiara atau Pearl millet walaupun jarang dibudidayakan di Indonesia namun merupakan spesies jewawut yang paling banyak di tanam di dunia khususnya di Benua Afrika. Spesies ini merupakan sumber pakai utama di wilayah Afrika seperti Nigeria, Mali dan lain lain. Tanaman ini dikenal sangat tahan terhadap cekaman seperti kekeringan, hara rendah bahkan toleran genangan.

Hierarki taksonomi tanaman jewawut Mutiara secara umum adalah sebagai berikut:

  • Kingdom : Plantae
  • Class : Monocotyledoneae
  • Ordo : Poales
  • Family : Poaceae
  • Sub family : Panicoideae
  • Genus : Pennisetum
  • Species : P.glaucum
Penulis: Muhammad Azrai, Muhammad Aqil, Suarni, Roy Efendi, Bunyamin Z dan Rahmi Y. Arvan

Post a Comment

0 Comments

Close Menu