Gambar Foto : Pixabay.com |
Buku Epidemiologi Penyakit Menular - Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran mendorong para tenaga
ahli selalu mengadakan riset terhadap berbagai penyakit termasuk salah satunya
adalah penyakit menular demi mengatasi kejadian penderitaan dan kematian akibat
penyakit. Pengertian Epidemiologi menurut asal kata, jika ditinjau dari asal
kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar
yaitu Epi yang berarti pada atau tentang, Demos yang berarti penduduk dan kata
terakhir adalah Logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi Epidemiologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Sedangkan dalam pengertian modern pada
saat ini adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi
(penyebaran) serta determinant masalah kesehatan pada sekelompok orang atau
masyarakat serta determinasinya (faktor-faktor yang mempengaruhinya).
Baca Juga:
Karakteristik Penyakit Menular
Penyakit menular timbul akibat dari beroperasinya berbagai faktor baik dari agen, induk semang atau lingkungan. Bentuk ini tergambar didalam istilah yang dikenal luas dewasa ini. Yaitu penyebab majemuk (multiple causation of disease) sebagai lawan dari penyebab tunggal (single causation). Didalam usaha para ahli untuk mengumpulkan pengetahuan mengenai timbulnya penyakit, mereka telah melakukan eksperimen terkendali untuk menguji sampai dimana penyakit itu bisa di cegah sehinga dapat meningkat taraf hidup penderita. Dalam epidemiologi ada tiga faktor yang dapat menerangkan penyebaran (distribusi) penyakit atau masalah kesehatan yaitu orang (person), tempat (place), dan waktu (time). Informasi ini dapat digunakan untuk menggambarkan adanya perbedaan keterpaparan dan kerentanan. Perbedaan ini bisa digunakan sebagi petunjuk tentang sumber, agen yang bertanggung jawab, transisi, dan penyebaran suatu penyakit.
1).
Faktor Orang (Person)
Faktor
orang atau person adalah karakteristik dari individu yang mempengaruhi
keterpaparan atau kepekaan mereka terhadap penyakit. Orang yang
karakteristiaknya mudah terpapar atau peka terhadap penyakit akan mudah terkena
sakit. Karakteristik orang bisa berupa faktor genetik, umur, jenis
kelamin,pekerjaan, kebiasaan dan status sosial ekonomi. Seorang individu yang
mempunyai faktor genetik pembawa penyakit akan mudah terpapar faktor genetic
tersebut dan peka untuk sakit.perbedaan berdasarkan umur, terdapat kemungkinan
dalam mendapat keterpaparan berdasarkan perjalanan hidup. Demikian pula dengan
karakteristik lain yang akan membedakan dalam kemungkinan mendapat
keterpaparan.
2).
Faktor Tempat (place)
Faktor
tempat berkaitan dengan karakteristik geografis. Informasi ini dapat batas
alamiah seperti sungai, gunung,atau bisa dengan batas administrasi dan histori.
Perbedaan distribusi menurut tempat ini
memberikan petunjuk pola perbedaan penyakit yang dapat menjadi pegangan dalam
mencari faktor-faktor lain yang belum diketahui
3).
Faktor Waktu (Time)
Waktu
kejadian penyakit dapat dinyatakan dalam jam, hari, bulan, atau tahun.
Informasi ini bisa dijadikan pedoman tentang kejadian yang timbul dalam
masyarakat.
Ada
beberapa pengertian mengenai penyakit antara lain menurut Gold Medical
Dictionary penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme
untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul
gangguan pada fungsi struktur, bagian, organ atau sistem dari tubuh. Sedangkan
menurut Arrest Hofte Amsterdam, penyakit bukan hanya berupa kelainan yang
terlihat dari luar saja, tetapi juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan
fungsi dari tubuh. Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
penyakit adalah suatu keadaan gangguan bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada
didalam keadaan yang tidak normal.
Beberapa
definisi penyakit menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a).
Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk
bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan
pada fungsi/struktur dari bagian organisasi atau sistem dari tubuh (Gold
Medical Dictionary).
b).
Penyakit adalah suatu keadaan di mana proses kehidupan tidak lagi teratur atau
terganggu perjalanannya (Van Dale’s Woordenboek der Nederlandse Tel ).
c). Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja, akan tetapi juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi-fungsi dalam dari tubuh (Arrest Hofte Amsterdam).
Menurut
Parson, sakit adalah keadaan dimana adanya ketidakseimbangan fungsi normal pada
tubuh manusia, termasuk sejumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaiannya. Selain
itu menurut Bauman, ada tiga kriteria penentu keadaan sakit, yaitu adanya
gejala, persepsi mengenai keadaan sakit yang dirasakan, dan menurunnya
kemampuan untuk beraktivitas sehari-hari. Menurut Natoadmodjo (2003) Penyakit
menular adalah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang yang satu
ke orang yang lain, baik secara langsung maupun melalui perantara). Penyakit
Menular [comunicable Diseasse] adalah penyakit yang disebabkan oleh transmisi
infectius agent/produk toksinnya dari seseorang/reservoir ke orang
lain/susceptable host. (Latupeirissa, E, 2011)
Segitiga epidemiologi (trias epidemiologi) merupakan konsep dasar dalam epidemiologi yang menggambarkan hubungan antara tiga faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kehatan yaitu host (tuan rumah/penjamu), agen (penyebab), dan environtment. Timbulnya penyakit terjadi akibat ketidak seimbangan ketiga faktor tersebut. Hubungan ketiga faktor ini dapat menjelaskan kondisi yang dialami oleh manusia meliputi ; Interaksi pertama dikatakan berada pada equilibrium (keseimbangan antara, Host, Agent, dan Environtment), individu dalam kondisi ini dapat disebut sehat yang kedua Agen menperoleh Kemudahan Menimbulkan Penyakit Interaksi ini dapat dikatakan bahwa agen mendapat kemudahan untuk menimbulkan penyakit pada host. Agen memberatkan keseimbangan sehingga batang pengungkit miring kearah agen.
Contohnya ada mutasi virus influenza sehingga muncul jenis yang baru seperti flu burung (H5N1) atau Flu Babi (H1N1) dimana masyarakat belum memiliki kekebalan tubuh untuk melawan virus tersebut. Kondisi ketiga yaitu Host Peka Terhadap Agent pada kondisi ini Interaksi ketiga host lebih peka terhadap agent. Host memberatkan keseimbangan sehingga pengungkit miring kea rah host.
Contoh apabila disuatu daerah yang penduduk berusia balita besar, maka sebagian besar populasi rentan terkena penyakit. Selanjutnya terjadi Pergeseran Lingkungan yang Menyebabkan Agen Mendapat Kemudahan Menimbulkan Penyakit Interaksi ini terjadi pergeseran lingkungan, sehingga memudahkan agen memasuki tubuh host dan menimbulkan penyakit. Contohnya ketika banjir air kotor mengandung kuman (Agen) yang kontak dengan Masyarakat (Host), sehingga agen lebih mudah menimbulkan penyakit dan yang kondisi yang terakhir adalah terjadinya Pergeseran Lingkungan yang menyebabkan host peka terhadap penyakit Interaksi ini terjadi karena adanya pergeseran kuliatas lingkungan sehingga host memberatkan keseimbangan.(host peka terhadap agent).
Contoh terjadi pencemaran udara dengan SO2 yang menyebabkan saluran udara paru menyempit (agar tidak banyak racun), namun mengkibatkan sehingga paru-paru kekurangan oksigen sehingga host jadi lemah dan timbul kelainan paru.
Dalam usaha-usaha pencegahan dan kontrol yang efektif terhadap penyakit perlu dipelajari mekanisme interaksi yang terjadi antara agen penyakit, manusia dan lingkungannya Interaksi ketiganya akan menghasilkan kondisi sehat maupun sakit pada manusia, selengkapnya dijelaskan sebagai berikut :
Suatu keadaan terpengaruhnya agen penyakit secara langsung oleh lingkungan yang menguntungkan agen penyakit. Terjadi pada saat prapatogenesis suatu penyakit, misalnya viabilitas bakteri terhadap sinar matahari, stabilitas vitamin yang terkandung dalam sayuran di dalam ruang pendingin dan penguapan bahan kimia beracun oleh proses pemanasan global.
Suatu keadaan terpengaruhnya manusia secara langsung oleh lingkungannya dan terjadi pada saat prapatogenesis suatu penyakit, misalnya udara dingin, hujan dan kebiasaan membuat dan menyediakan makanan.
Suatu keadaan agen penyakit yang menetap, berkembang biak dan dapat merangsang manusia untuk menimbulkan respons berupa tanda-tanda dan gejala penyakit, misalnya demam, perubahan fisiologis jaringan tubuh dan pembentukan kekebalan atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya. Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, kecacatan atau kematian.
Suatu keadaan saling mempengaruhi antara agen penyakit, manusia dan lingkungan secara bersama-sama dan keadaan tersebut memperberat satu sama lain sehingga memudahkan agen penyakit baik secara tidak langsung maupun langsung masuk ke dalam tubuh manusia, misalnya pencemaran air sumur oleh kotoran manusia akan dapat menimbulkan penyakit muntaber (water borne diseases).
Penulis: Dr. Irwan S.KM, M.Kes
0 Comments