Ad Code

Responsive Advertisement

Syarat Tumbuh Tanaman Jewawut , Tanah dan Agroklimat

Tanaman Jewawut
Gambar Foto Pixabay.com

Buku Teknologi Budidaya Tanaman Jewawut - Jewawut merupakan tanaman pangan serealia non-beras yang telah banyak dimanfaatkan di berbagai belahan dunia. Jenis jewawut yang banyak dibahas dalam berbagai literatur menurut Hulse et al. (1980) adalah Pearl millet (Pennisetum glaucum (L.)R. Br.), Foxtail millet (Setaria italica (L.) Beauv.), common millet (Panicum miliaceum L.), finger millet (Eleusine coracana), littlemillet (Panicum miliare), japanese barnyard millet (Echinochloa frumantacea), kodo millet(Paspalum scrobiculatum), fonio (Digitaria exilis), teff (Eragrostis tef), dan job’s tears (Coixla chrymajobi). Tanaman Jewawut, dalam hal ini jenis Pearl millet (Pennisetum glaucum (L.) R. Br.),merupakan tanaman yang memiliki kemampuan tumbuh sangat baik di daerah-daerah kering. Tanaman ini dapat menghasilkan biji yang dapat digunakan sebagai pangan alternatif pengganti beras dan sangat potensial karena tanaman ini dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Jewawut dapat tumbuh pada agroekologis yang marginal dimana pertumbuhan tanaman serealia lainnya kurang memuaskan, yaitu pada tempat dengan kondisi iklim kering, tanah tidak subur dan irigasi terbatas.

Baca Juga:

Tanah

Tanaman ini menyukai lahan yang subur dan dapat tumbuh baik pada bebagai jenis tanah, seperti tanah berpasir hingga tanah liat yang padat, termasuk pada tanah miskin hara atau tanah pinggiran. Adapun pH yang cocok untuk tanaman ini adalah 4-8 (Grubben dan Partohardjono, 1996).

Jewawut tumbuh baik di lahan kering iklim tropik kering dan tropik basah, dan tidak tahan terhadap genangan air. Sistem perakaran membentuk satu akar seminal atau radikula yang berkembang menjadi akar primer. Penetrasi akar cepat dan dalam waktu 35 hari setelah tanam bisa mencapai kedalaman 100 cm. Sistem perakaran yang dalam menyebabkan jewawut mempunyai toleransi yang tinggi terhadap kekeringan(Goldsworthy dan Fisher, 1992).

Iklim

Jewawut dapat ditanam di daerah semi kering dengan curah hujan tahunan rata-rata 150-750 mm.Tanaman ini merupakan jenis tanaman berhari pendek yang beradaptasi dari iklim subtropik kering sampai iklim gurun (Haryanto dan Yoshida, 1996).

Jewawut termasuk ke dalam golongan tanaman yang memiliki fotosintesis C-4, sehingga menjadikannya toleran terhadap iklim kering dan panas. Kemampuan jewawut menoleransi kekeringan jauh lebih baik dibandingkan dengan jagung, demikian juga dari segi kualitas nutrisinya (Johnson & Croissant, 2002).

Suhu dan Tinggi Tempat

Jewawut umumnya ditanam pada ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan laut. Suhu lingkungan untuk tumbuh normal pada suhu optimal 250-350 C, suhu minimal 17,50-250C dan suhu maksimal 300-350C. Evaporasi tanaman berkisar antara 1400 – 2000 mm per tahun, toleran terhadap kadar air tanah tersedia 50-75% dari kapasitas lapang dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kecambah (Norman dalam Nurmala, 2003).

Penulis: Muhammad Azrai, Muhammad Aqil, Suarni, Roy Efendi, Bunyamin Z dan Rahmi Y. Arvan

Post a Comment

0 Comments

Close Menu