![]() |
Gambar Foto : Pixabay.com |
Buku Ilmu Kesehatan Masyarakat - Konsep pencegahan berdasarkan riwayat alamiah penyakit dapat dilakukan secara berurutan berdasarkan alur riwayat alamiah penyakit dimulai dari Periode prepatogenesis dengan menerapkan tingkat pencegahan primer yang meliputi : promosi kesehatan, perlindungan khusus. Pada periode patogenesis dengan menerapkan tingkat pencegahan sekunder dan tersier yang meliputi pencegahan sekunder : diagnosis dini dan pengobatan segera serta pembatasan ketidakmampuan (disability), sedangkan pencegahan tersier meliputi kegiatan rehabilitasi. Tingkat pencegahan disesuaikan dengan riwayat alamiah penyakit dilakukan secara berurutan sebagai berikut :
Tujuan : menghindari terbentuknya pola hidup
sosial ekonomi dan kultural yang diketahui mempunyai kontribusi untuk
meningkatkan resiko penyakit. Pencegahan primordial yang efektif memerlukan
adanya peraturan yang ketat dari pemerintah.
Adalah upaya pencegahan yang dilakukan saat proses penyakit belum mulai (pada periode pre patogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadi proses penyakit dan mengurangi insiden penyakit dengan cara mengendalikan penyebab penyakit dan faktor resikonya. Terdiri dari : health promotion, specific protection.
Promosi kesehatan meliputi : pendidikan kesehatan, penyuluhan, gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan, penyediaan perumahan yang sehat, rekreasi yang cukup, pekerjaan yang sesuai, konseling perkawinan, genetika dan pemeriksaan kesehatan yang berkala. Sedangkan perlindungan khusus meliputi : imunisasi, kebersihan perorangan, sanitasi lingkungan, perlindungan terhadap kecelakaan akibat kerja, penggunaan gizi tertentu, perlindungan terhadap zat yang dapat menimbulkan kanker dan menghindari zat-zat alergenik.
Baca Juga:
Ruang Lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat
Adalah upaya pencegahan yang dilakukan saat
proses penyakit sudah berlangsung namun belum timbul tanda / gejala sakit
(patogenesis awal) dengan tujuan proses penyakit tidak berlanjut dengan tujuan
menghentikan prose penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi. Terdiri dari
: deteksi dini dan pemberian pengobatan yang tepat. Diagnosa dini dan
pengobatan segera meliputi penemuan kasus (individu / masal), skrining,
pemeriksaan khusus dengan tujuan (menyembuhkan & mencegah penyakit
berlanjut, menular, mencegah komplikasi serta memperpendek masa
ketidakmampuan).
Contoh
: PMS ïƒ kultur rutin bakteriologis untuk infeksi asimptomatis pada kelompok
resiko tinggi, Sifilis ïƒ tes serologis untuk infeksi preklinis pada kelompok
resiko tinggi, kanker leher rahim ïƒ hapusan pap, kanker payudara ïƒ skrining
dengan mammografi.
Baca Juga:
Pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat Menurut Para Ahli
Adalah
pencegahan yang dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir periode
patogenesis) dengan tujuan untuk mencegah cacat dan mengembalikan penderita ke
status sehat. Dengan tujuan menurunkan kelemahan dan kecacatan, memperkecil
penderitaan dan membantu penderita-penderita untuk melakukan penyesuaian
terhadap kondisi yang tidak dapat diobati lagi. Terdiri dari : disability
limitation, rehabilitation. Rehabilitasi meliputi : penyediaan fasilitas untuk
pelatihan hingga fungsi tubuh dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, pendidikan
pada masyarakat dan industriawan agar menggunakan mereka yang telah
direhabilitasi, penempatan secara selektif, memperkerjakan sepenuh mungkin,
terapi kerja di rumah sakit dan menyediakan temat perlindungan khusus. Contoh :
penyakit vaskuler diabetik pada kaki ïƒ perawatan kaki (pediatric care) rutin
pasien diabetes, Fraktura & cedera ïƒ memasang rel pergelangan tangan
(handralis) di rumah orang yang mudah jatuh, Ulserasi kulit kronis ïƒ penyediaan
matras khusus untuk penyandang cacat berat.
Salah satu teori public health yang berkaitan
dengan pencegahan timbulnya penyakit dikenal dengan istilah 5 Level Of
Prevention Against Diseases. Leavel dan Clark dalam bukunya Preventive Medicine
For The Doctor In His Community mengemukakan adanya tiga tingkatan dalam proses
pencegahan terhadap timbulnya suatu penyakit. Kedua tingkatan utama tersebut
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1).
Health promotion
2).
Specific protection
Hindari faktor predisposisi seperti obesitas, diabetes, paparan panas dan lembab yang berlebihan dan kebersihan diri
3).
Early diagnosis & Prompt treatment
4).
Disability limitation
Pada
penyakit ini, benjolan yang timbul tidak menimbulkan kecacatan, namun
mengganggu aktivitas penderita karena nyeri dan secara kosmetik tidak enak
dipandang.
5). Rehabilitation
Menjelaskan kepada penderita bahwa ini bukanlah jenis penyakit yang berbahaya tetapi benjolan bisa menimbulkan rasa nyeri yang sangat. Jika penderita merasa tengganggu secara kosmetik dan keluhan nyeri memberat dapat dilakukan tindakan drainase dengan insisi. Penderita juga harus selalu menjaga kebersihan diri.
Penulis: Dr. Irwan S.KM, M.Kes
0 Comments