Buku Perpajakan, Pajak Terapan Brevet A&B - “Dari Pajak Pembangunan Berpijak.” Tagline atau slogan ini amat tepat mendeskripsikan betapa pajak dan pembangunan saling terkait dan menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Ibarat dua sisi mata uang, eksistensi pajak dan pembangunan adalah dua hal yang saling melengkapi.
Saking pentingnya, pajak menjadi sesuatu hal yang hampir tidak bisa terhindarkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pajak adalah mutlak. Sehingga, Benjamin Franklin (1706- 1790), negarawan dan ahli fisika dari Amerika Serikat dalam surat yang dikirimkan kepada rekannya, Jean-Baptiste Le Roy, pada tanggal 13 November 1789, dengan setengah berseloroh mengatakan, “Dalam hidup ini tidak ada yang pasti, kecuali kematian dan pajak (In this world nothing can be said to be certain, except death and taxes).”
Pajak, tak pelak, memiliki peran yang sangat penting dan amat vital dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Utamanya dalam pelaksanaan pembangunan. Pembangunan yang berlangsung terusmenerus dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara material maupun spiritual bisa terlaksana apabila tersedia dana yang mencukupi. Dan, dana yang dibutuhkan untuk pelbagai pengeluaran tersebut jumlahnya terbilang sangat besar.
Oleh karena itu, berbagai upaya menggali sumber dana dari dalam negeri berupa pajak menjadi keniscayaan yang tidak bisa dihindarkan untuk membiayai semua pengeluaran negara, termasuk pengeluaran pembangunan. Apalagi pemerintah sudah mencanangkan kebijakan untuk mengurangi ketergantungan pada pinjaman luar negeri, sehingga usaha menggenjot penerimaan negara dari sektor pajak menjadi leading sector penggalian pendapatan yang berasal dari dalam negeri untuk menunjang terlaksananya pembangunan.
Pajak sebagai sumber utama penerimaan negara memang perlu terus ditingkatkan. Terlebih dalam kondisi ekonomi yang belum stabil seperti terjadi saat ini. Sementara pada sisi lain, pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia juga tengah gencar dilakukan pemerintah. Sebagai sumber utama penerimaan negara, pajak menyumbang sekitar 70% dari seluruh penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara akan sulit dilaksanakan. Bagaimana tidak. Penggunaan pajak mencakup banyak aspek, meliputi belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan.
Pembangunan sarana umum berupa jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit, puskesmas, serta infrastruktur dan fasilitas publik lainnya, juga biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan berbagai biaya untuk subsidi dibiayai dari pajak. Semakin banyak pajak yang dipungut, maka kian banyak fasilitas dan infrastruktur yang bisa dibangun pemerintah untuk kesejahteraan rakyat.
Karena pajak merupakan ujung tombak pembangunan sebuah negara, maka sudah sepantasnya warga negara dari bermacam lapisan dan kalangan berperan serta memberikan dukungan dengan taat membayar pajak. Tanpa didukung dana besar, baik dana yang bersumber dari penerimaan dalam negeri berupa pajak maupun dana yang berasal dari pendapatan luar negeri, mustahil negara bisa mewujudkan citacita menyejahterakan bangsanya melalui pembangunan. Sedemikian pentingnya pajak dalam pembangun Indonesia, sehingga Negara membuat suatu lembaga yang khusus menangani urusan pajak bernama Direktorat Jenderal Pajak di bawah Kementerian Keuangan.
Silahkan Dapatkan E-Booknya KLIK DISINI
Penulis: DR. Endang Mahpudin, MM., Suhono, SE., MM., Kosasih, SE., MM
0 Comments