![]() |
Gambar Foto : Freepik.com |
Buku Ilmu Kesehatan Masyarakat - Epidemiologi adalah suatu cabang ilmu kesehatan
untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu
penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah serta gangguan
kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya.
Epidemiologi merupakan disiplin ilmu-ilmu kesehatan termasuk kedokteran, yakni
suatu proses yang logis antara proses fisik, biologis dan fenomena social yang
berhubungan erat dengan derajat kesehatan, kejadian penyakit maupun gangguan
kesehatan lainnya.
Baca Juga:
Ruang Lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat
Beberapa defenisi epidemiologi menurut beberapa ahli
sebagai berikut :
1) Epidemiologi
adalah ilmu yang mempelajari distribusi penyakit dan determinan yang
mempengaruhi frekuensi penyakit pada kelompok manusia (Mac Mahon, B & Pugh,
T.F., 1970)
2) Epidemilogi
adalah suatu studi tentang factor yang menentukan frekuensi dan distribusi
penyakit pada populasi manusia (Lowe C.R& Koestrzewski. J, 1973)
3) Epidemiologi
ialah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan ruda paksa
pada populasi manusia (Mausner J. S & Bahn, 1974)
4) Epidemiologi
adalah ilmu yng mempelajri distribusi penyakit atau keadaan fisiologis pada
penduduk dan determinan yang mempengaruhi distribusi tersebut (Lilienfeld A.M
& D. E Lilienfeld, 1980)
5) Epidemiologi
ialah suatu studi tentang distribusi dan determinan penyakit pada populasi
manusia (Barker, D. J.P, 1982)
Dari
batasan tersebut terdapat persaman yaitu semua menyatakan epidemiologi ialah
ilmu yang mempelajari distribusi frekuensi penyakit beserta determinannya,
hanya terdapat dua perbedaan yaitu tambahan fenomena fisiologis (Lilienfeld
& Lilienfeld) dan ruda paksa (Mausner & Bhan). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa epidemiologi ialah ilmu yang mempelajari penyakit, ruda
paksa, dan fenomena fisiologis tentang frekuensi distribusi dan determinannya
pada kelompok manusia.
Pengertian epidemiologi ditinjau dari berbagai aspek
adalah:
Aspek Akademik
Secara akademik, epidemiologi berarti analisis data
kesehatan, social ekonomi, dan kecenderungan yang terjadi untuk mengadakan
identifikasi dan interpretasi perubahan-perubahan keadaan kesehatan yang
terjadi atau akan terjdi dimasyarakat umum atau kelompok penduduk tertentu.
Aspek Klinis
Epidemiologi berarti suatu usaha untuk mendeteksi
secara dini perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau
laboratories pada awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit baru
seperti, karsinoma vagina pada gadis remaja atau AIDS yang awalnya ditemukan
secara klinisi.
Aspek Praktis
Epidemiologi dari aspek praktis adalah ilmu yang
ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu,
kelompok atau masyarakat umum. Dalam hal ini, penyebab penyakit tidak harus
diketahui secara pasti, tetapi diutamakan pada cara penularan, infetivitas, menghindarkan
agen yang diduga sebagai penyebab, toksin atau lingkungan dan membentuk
kekebalan untuk menjamin kesehatan manusia
misalnya:
a) Ditemukannya
efek samping obat iodokloroquinolin yang serius diJepang, walaupun saat itu
mekanismenya belum diketahui dengan jelas dan di Indonesi belum ditemukan
adanya efek samping tersebut, tetapi pemerintah Indonesia melalui Departemen
Kesehatan telah melarang beredarnya obat tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah penyebaran efek samping obat tersebut masuk ke Indonesia
b) Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS), walaupun cara perlindungan dan pengobatan
belum diketahui, tetapi telah dilakukan berbagai upaya untuk mencegah
penyebaran penyakit tersebut, misalnya harus ada keterangan bebas AIDS untuk
dapat masuk suatu Negara, screening pada donor darah, pengawasan terhadap
homoseks, dan lain-lain.
Baca Juga:
Pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat Menurut Para Ahli
Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang
hendak dicapai dalam mempelajari epidemiologi adalah memperoleh data frekuensi
distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan
kesehatan masyarakat. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memperoleh
informasi tentang penyebab penyakit, misalnya:
1) Penelitian
epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat keracunan makanan
dapat digunakan untuk mengungkapkan makanan yang tercemar dan menemukan
penyebabnya.
2) Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari hubungan antara karsinoma
paru-paru dengan asbes.
3) Menetukan
apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaabn hewan konsisten dengan data
epidemiologis. Misalnya, percobaan tentang terjadinya karsinoma kandung kemih
pada hewan yang diolesi tir. Untuk mengetahui apakah hasil percobaan hewan
konsisten dengan kenyataan pada manusia, dilakukan analisis terhadap semua
penderita karsinoma kandung kemih lebih banyak terpajan oleh rokok dibandingkan
dengan bukan penderita.
4) Memperoleh
informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun
perencanaan, penanggulangan masalah kesehatan, serta menentukan prioritas
masalah kesehatan masyarakat; misalnya:
a) Data
frekuensi distribusi berbagai penyakit yang terdapat dimasyarakat dapat
digunakan untuk menyusun rencana kebutuhan pelayanan kesehatan disuatu wilayah
dan menentukan prioritas masalah.
b) Bila dari hasil penelitian epidemiologis diperoleh bahwa insidensi tetanus neonatorum disuatu wilayah cukup tinggi maka data tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi yang efektif dan efisien dalam menggulangi masalah tersebut, misalnya dengan mengirirm petugas lapangan untuk memberikan penyuluhan pada ibu-ibu serta mengadakan imunisasi pada ibu hamil.
Penulis: Dr. Irwan S.KM, M.Kes
0 Comments