Ad Code

Responsive Advertisement

Manajemen Proyek dengan Scrum: Latar Belakang dan Pengantar


Buku Manajemen Proyek dengan Scrum - Penemuan kasus-kasus korupsi dan penyelahgunaan wewenang pada pelaksaaan proyek, baik status proyek yang sudah selesai dikerjakan atau status proyek yang sedang berjalan, sering menjadi temuan bagi  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini terjadi karena pengelolaan proyek yang tidak baik sehingga menimbulkan masalah- masalah seperti proyek tidak sesuai dengan yang diminta sesuai kesepakatan awal (baik dari sisi waktu, biaya, dan cakupan pekerjaan). Dari sisi waktu, biasanya penyelesaian proyek lebih lama dari waktu yang disepakati, dari sisi biaya disebabkan timbulnya biaya yang tidak terduga di luar perencanaan karena kurang jelasnya faktor-faktor biaya lain yang mempengaruhi pelaksanaan proyek. Sedangkan dari sisi cakupan pekerjaan biasanya disebabkan oleh tidak sesuainya cakupan yang diinginkan karena kurang detilnya identifikasi awal atau tidak sesuai dengan pekerjaan apa yang diharapkan untuk diselesaikan.

Dalam pelaksanaan proyek yang tidak baik sering terjadi tumpang tindih tugas, sebagian orang atau kelompok bekerja berlebih, sedangkan pihak lain bias jadi tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Ada pekerjaan yang harus dikerjakan, namun tidak tahu siapa yang harus mengerjakan dan bertanggung jawab terhadap tugas tersebut.

Gambaran beberapa kasus yang sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Proyek kurang terkontrol.
  2. Kurang adanya arahan proyek yang jelas.
  3. Terlalu banyak atau terlalu sedikit tim yang terlibat dalam proyek sehingga mempengaruhi efisiensi kerja.
  4. Biaya yang tidak sesuai, waktu, dan lingkup pengerjaan proyek.
  5. Tidak disiplin dalam pertemuan rutin yang sudah diagendakan.
  6. Tugas anggota tim kurang terdifinisi yang jelas sehingga kurang tanggap terhadap apa yang akan dikerjakan.
  7. Sebagian besar pelaksanaan proyek tidak selesai sesuai dengan rencana awal yang disepakati. 
Ide Bisnis
Gambar Foto Pixabay.com

Sedangkan gambaran kelemahan sumber daya manusia dalam hal ini adalah pelaksana proyek yang sering ditemukan di lapangan dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Pelaksana proyek yang lemah dalam pengetahuan dan pengelolaan manajemen proyek.
  2. Tidak memiliki ilmu pengetahuan yang cukup tentang manajemen proyek padahal dia sedang ditunjuk menjadi pimpinan proyek sehingga apa yang dikerjakan hanyalah asal-asalan saja yang penting jalan dan selesai.
  3. Tumpang tindihnya tugas dari pimpinan proyek sehingga tidak fokus dalam melaksanakan tugasnya.
  4. Lemahnya pimpinan proyek dalam mengatur manajemen kebutuhan biaya, manajemen waktu, tanggung jawab, kurangnya pertemuan rutin untuk membahas perkembangan proyek yang akan dikerjakan atau yang sedang berjalan baik di kalangan internal tim pelaksana proyek dan mitra proyek.

Oleh karena itu, tujuan penulisan buku ajar manajemen proyek ini untuk memberikan gambaran pentingnya manajemen dalam sebuah proyek, memberikan pengetahuan apa yang dimaksud manajemen proyek dan bagaimana menjadi pimpinan proyek yang baik, bagaimana pimpinan proyek mengatur sebuah proyek, manfaat dalam melakukan manajemen proyek, dan memberikan dasar-dasar tentang ilmu manajemen proyek bagi pimpina proyek atau bagi pembaca yang berkecimpung dalam pelaksanaan suatu proyek.

Pembahasan buku ini akan memberikan penekanan pada metodologi manajemen proyek, dimana dalam penyajian metode dan teknik yang digunakan bersifat praktis dan implementatif. Sebelum focus ke pembahasan, pembaca dituntun untuk mengerti dan memahami tentang konsep dasar manajemen, organisasi proyek, dan manajemen proyek untuk memberikan wawasan umum mengenai manajemen proyek.

Silahkan Dapatkan E-Booknya KLIK DISINI

Penulis: I Putu Dody Lesmana dan Elly Antika

Post a Comment

0 Comments

Close Menu